KABARSULSEL.COM,WAJO - Para atlet Kabupaten Wajo yang berhasil meraih medali di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terancam tak kebagian bonus seperti yang dijanjikan.
Disaat pengurus KONI Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan membagikan bonus kepada atletnya yang meraih medali Porda Pinrang sebagai bentuk penghargaan apresiasi pada dedikasi atlet, di Kabupaten Wajo justru tidak dihargai.
Kepala Seksi Olahraga Pendidikan Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Wajo, Amruddin kepada wartawan mengatakan, meski sudah diajukan anggaran bonus atlet pada pengusulan anggaran 2019, namun mendapat penolakan dari DPRD.
"Karena Porda masuk dalam kegiatan tahun 2018, maka pemberian bonus atlet berprestasi di Porda harus diberikan di tahun yang sama juga, engga bisa anggaran 2019, untuk menghindari masalah di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)," katanya.
Sekedar diketahui Porda menghabiskan anggaran hingga mencapai 700an juta rupiah dengan memboyong 148 atlet, 40 pelatih, dan 57 ofisial. Dan atlet Wajo berhasil membawa pulang 6 medali emas, 6 perak, dan 17 perunggu.
Salah satu atlet peraih medali perak di Porda Pinrang, Wawank membenarkan, jika pengurus KONI Kabupaten Wajo belum memberikan bonus yang dijanjikan sebagai peraih medali.
"Iye dijanjikan tapi belum ada, Makassar sudah dibagikan yang emas puluhan juta bonusnya, padahal bulan depan saya ikuti lagi Kejurnas di Jakarta," kata atlit Billiard Wajo itu,Rabu 14/11/2018.
Sementara pihak KONI Kabupaten Wajo menganggap pemberian bonus atlet peraih medali di Porda Pinrang merupakan tanggungjawab pihak Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Wajo.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Elviyana Aras menyesalkan, keterlambatan bahkan terancam tidak ada pemberian bonus sepersenpun kepada atlet peraih medali Porda Pinrang lalu. Demi kemajuan olahraga Kabupaten Wajo, pemberian bonus harus diupayakan.
"Bagaimana pengembangan olahraga bisa baik jika pemberian bonus saja tidak ada. Ini harus diupayakan agar tidak mengecewakan atlet kita yang telah berjuang membawa nama baik Wajo," kata Caleg DPRD Wajo Dapil I Tempe itu.
Penulis: Risal
Editor: Abhy
Disaat pengurus KONI Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan membagikan bonus kepada atletnya yang meraih medali Porda Pinrang sebagai bentuk penghargaan apresiasi pada dedikasi atlet, di Kabupaten Wajo justru tidak dihargai.
Kepala Seksi Olahraga Pendidikan Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Wajo, Amruddin kepada wartawan mengatakan, meski sudah diajukan anggaran bonus atlet pada pengusulan anggaran 2019, namun mendapat penolakan dari DPRD.
"Karena Porda masuk dalam kegiatan tahun 2018, maka pemberian bonus atlet berprestasi di Porda harus diberikan di tahun yang sama juga, engga bisa anggaran 2019, untuk menghindari masalah di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)," katanya.
Sekedar diketahui Porda menghabiskan anggaran hingga mencapai 700an juta rupiah dengan memboyong 148 atlet, 40 pelatih, dan 57 ofisial. Dan atlet Wajo berhasil membawa pulang 6 medali emas, 6 perak, dan 17 perunggu.
Salah satu atlet peraih medali perak di Porda Pinrang, Wawank membenarkan, jika pengurus KONI Kabupaten Wajo belum memberikan bonus yang dijanjikan sebagai peraih medali.
"Iye dijanjikan tapi belum ada, Makassar sudah dibagikan yang emas puluhan juta bonusnya, padahal bulan depan saya ikuti lagi Kejurnas di Jakarta," kata atlit Billiard Wajo itu,Rabu 14/11/2018.
Sementara pihak KONI Kabupaten Wajo menganggap pemberian bonus atlet peraih medali di Porda Pinrang merupakan tanggungjawab pihak Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Wajo.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Elviyana Aras menyesalkan, keterlambatan bahkan terancam tidak ada pemberian bonus sepersenpun kepada atlet peraih medali Porda Pinrang lalu. Demi kemajuan olahraga Kabupaten Wajo, pemberian bonus harus diupayakan.
"Bagaimana pengembangan olahraga bisa baik jika pemberian bonus saja tidak ada. Ini harus diupayakan agar tidak mengecewakan atlet kita yang telah berjuang membawa nama baik Wajo," kata Caleg DPRD Wajo Dapil I Tempe itu.
Penulis: Risal
Editor: Abhy