KABARSULSEL.COM, MAKASSAR - Calon Walikota Makassar periode 2020-2025, Andi Mustaman mengucapkan selamat hari disabilitas international yang jatuh pada hari ini, Selasa (3/12/2019).
Aman sapaan akrab Andi Mustaman mengatakan, momen ini diperingati dalam rangka untuk memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan para penyandang disabilitas diseluruh aspek kehidupan.
“Saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik tidak membutuhkan rasa belas kasihan. Mereka membutuhkan dukungan serta perjuangan dari kita seperti dalam hal akses terhadap pendidikan hingga memberikan keleluasaan serta meningkatkan kesadaran politik,” ujarnya di Media Centre Aman For Makassar 2020, Jalan AP Pettarani.
Tokoh Pendidikan SulSel ini juga menuturkan, dalam programnya “Pembangunan SDM” Aman akan menjadikan Makassar sebagai kota yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
“Program itu masuk dalam Pembangunan SDM. Keramahan terhadap penyandang disabilitas itu kita akan wujudkan dalam aspek fasilitas umum hingga pelayanan publik,” jelasnya.
“Jangan ada diskriminasi diantara salah satunya karena mereka sama-sama warga kita keluarga kita. Penyandang disabilitas tidak butuh santunan tapi pemenuhan hak,” lanjutnya.
Kata dia, kaum difabel jangan dipandang sebagai isu mainstream. Selama ini kaum penyandang disabilitas sering diapresiasi sebagai charity atau amal, bukan sebagai kewajiban.
“Harus ada pengakuan dan perlindungan hak difabel, pemerintahan yang berjalan sesuai konstitusi, dan membangun persepsi tentang keberadaan difabel sebagai aset negara, bukan beban negara,” jelas Pembina Special Olympic Indonesia (SOINA) Sulsel ini.
Menurut Aman perhatian pemerintah masih kurang terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Banyak anak difabel yang ternyata mampu membuat kerajinan-kerajinan tangan yang seharusnya dapat dipasarkan.
“Semua stakeholder harus mengembangkan wawasan pada seluruh masyarakat terkait persoalan-persoalan para penyandang cacat dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para mereka,” harap Aman. (Rls)
Aman sapaan akrab Andi Mustaman mengatakan, momen ini diperingati dalam rangka untuk memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan para penyandang disabilitas diseluruh aspek kehidupan.
“Saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik tidak membutuhkan rasa belas kasihan. Mereka membutuhkan dukungan serta perjuangan dari kita seperti dalam hal akses terhadap pendidikan hingga memberikan keleluasaan serta meningkatkan kesadaran politik,” ujarnya di Media Centre Aman For Makassar 2020, Jalan AP Pettarani.
Tokoh Pendidikan SulSel ini juga menuturkan, dalam programnya “Pembangunan SDM” Aman akan menjadikan Makassar sebagai kota yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
“Program itu masuk dalam Pembangunan SDM. Keramahan terhadap penyandang disabilitas itu kita akan wujudkan dalam aspek fasilitas umum hingga pelayanan publik,” jelasnya.
“Jangan ada diskriminasi diantara salah satunya karena mereka sama-sama warga kita keluarga kita. Penyandang disabilitas tidak butuh santunan tapi pemenuhan hak,” lanjutnya.
Kata dia, kaum difabel jangan dipandang sebagai isu mainstream. Selama ini kaum penyandang disabilitas sering diapresiasi sebagai charity atau amal, bukan sebagai kewajiban.
“Harus ada pengakuan dan perlindungan hak difabel, pemerintahan yang berjalan sesuai konstitusi, dan membangun persepsi tentang keberadaan difabel sebagai aset negara, bukan beban negara,” jelas Pembina Special Olympic Indonesia (SOINA) Sulsel ini.
Menurut Aman perhatian pemerintah masih kurang terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Banyak anak difabel yang ternyata mampu membuat kerajinan-kerajinan tangan yang seharusnya dapat dipasarkan.
“Semua stakeholder harus mengembangkan wawasan pada seluruh masyarakat terkait persoalan-persoalan para penyandang cacat dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para mereka,” harap Aman. (Rls)