KABARSULSEL.COM, WAJO — Praktik penyalahgunaan bantuan alsintan Kementerian Pertanian RI yang diaspirasikan petani mendapat respon dari anggota Komisi IV DPRD Wajo, Anwar MD. Politisi asal Nasdem tersebut meminta masalah tersebut diusut dan dibuka selebar-lebarnya.
"Kita harus buka-bukaan, kenapa sampai ada dimintai uang sampai 150 juta, ini banyak terjadi di lapangan yang seperti ini, padahal itu (alsintan) gratis," kata Anwar ketika Ketua kelompok tani (poktan) Semangat Baru Desa Lowa, Haris asal Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo mendatang DPRD Wajo, Senin (17/2/2020).
Bersama sejumlah pendamping hukumnya Haris menyampaikan masalah yang menimpanya. Alsintan berupa mobil combain yang diberikan untuk poktannya dikuasai oleh oknum caleg gagal asal PDIP bernama Asiz Arange.
"Ini tidak bisa dibiarkan, salah satu rekomendasi dewan untuk untuk Dinas Pertanian adalah memastikan alsintan bantuan gratis itu tidak diperjualbelikan atau disalahgunakan," kata politisi Partai Nasdem tersebut.
Pada kesempatan tersebut, terungkap jika Asiz Arange meminta uang ke Haris sebesar Rp 150.000.000 aetelah mobil combain dari Kementerian Pertanian RI itu diterima. Sayangnya, Haris cuma bisa membayar Rp 56.900.000.
"Azis ini bukan anggota poktan, itu uang dimintai begitu saja karena ada informasi kalau jatah (mobil combain) itu jatahnya Jawa Barat mungkin atas nego-negonya Asiz itu nah, begitu (ada klaim) yang urus," kata Abdul Razak, pendamping hukum Haris.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Burhanuddin akan menindak oknum yang melakukan klaim dan pengusaan alsintan tersebut.
"Dalam minggu ini kita akan surati saudara Asiz, kalau tidak kita akan tarik paksa dan kita punya dasar untuk itu," katanya.
Diketahui, bukan cuma mobil combaian yang dikuasai sepihak oleh Asiz Arange yang merupakan "caleg gagal" tersebut. Tercatat, juga satu unit hand tracktor bantuan milik poktan Semangat Baru 3 Desa Lowa dalam penguasaanya.(Advetorial)