KABARSULSEL.COM, SOPPENG -- Menindaklanjuti hasil pertemuan dengan pengurus pusat IKA SMA Negeri 200/1 Watan soppeng beberapa waktu lalu di Makassar, Bupati Soppeng gelar pertemuan bersama jajarannya, di Baruga rujab Bupati Soppeng, Selasa Malam (7/7/2020).
Pertemuan tersebut di pimpin oleh Sekertaris Daerah dan di hadiri oleh, Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD, dan para Camat.
Bupati Soppeng, HA.Kaswadi Razak, dalam arahannya mengatakan pertemuan ini bertujuan membahas rekomendasi hasil webinar IKA SMA Negeri 200/1 Watansoppeng dalam percepatan penanganan Covid-19 di Soppeng.
"Ada 3 pokok pembahasan yang akan di bahas, diantaranya terkait di bidang kesehatan, dimana nantinya membuat atau menyiapkan materi sosialisasi kesehatan berkaitan pencegahan Covid-19 dan menyerbarkan ke seluruh Desa dan Kelurahan," ujar Kaswadi
Selain itu lanjut Kaswadi, Membangun semangat gotong royong untuk menjaga kesehatan bersama di tengah pandemi Covid-19, menerapkan protokol kesehatan secara ketat di semua instansi pemerintahan, swasta tempat ibadah dan pasar tradisional.
" kita akan melaksanakan lomba Desa bebas Covid-19, pembentukan kelompok masyarakat dan pusat informasi melawan Covid-19," urai Kaswadi
" Sementara di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan bersama satuan pendidikan memastikan bahwa hak belajar anak terpenuhi selama masa pandemi Covid-19," sambungnya
Pemkab Soppeng mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun kurikulum sekolah masa pandemi yang praktis dan aplikatif, menyusun pedoman umum pembelajaran, pengelolaan pendidikan, dan asesmen kompetensi minimum.
Selain itu, Penyediaan infrastruktur yang memenuhi protokol kesehatan pada setiap satuan pendidikan, menyusun standar minimal pendidikan masa pandemi yang praktis dam terukur yang berbeda standar nasional pendidikan saat ini.
" Di bidang sosial budaya, penguatan ketahanan masyarakat terhadap wabah Covid-19 melalui jaringan kekerabatan untuk adaptasi kebiasaan baru," katanya
Menyusui dan menyebarluaskan komunikasi, informasi dan edukasi secara massif melalui beragam media dengan memanfaatkan budaya lokal seperti ungkapan Tulaq Bala matike'E, Ya Tike Ya Maupe, Mate Mua MapataE, Matepi Dua Tellu Masola-SolaE.
" Selain itu memperhatikan keragaman kebutuhan dan memberikan perlakuan khusus kepada lansia, anak-anak, dan disabilitas," kuncinya