KABARSULSEL.COM, WAJO - Dirjen Fakir Miskin Kemensos A Muhammad Sunandar bersama rombongan berkunjung ke Kabupaten Wajo, Rabu 4 November 2020.
Kunjungan dalam rangka silaturahmi itu disambut Bupati Wajo, H Amran Mahmud bersama sekretaris Daerah, Asisten, kepala OPD dan anggota DPRD Wajo fraksi PAN. Selain itu juga pendamping PKH, pendamping sembako dan pendamping profesional P3MD Wajo.
Bupati Wajo dalam sambutannya mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi adalah data yang berbeda beda dari tiap instansi.
H Amran Mahmud mengharapkan, agar data bisa 1 pintu, sehingga semua bisa di programkan, baik dari segi perencanaan kebijakan maupun penganggaran.
“Lewat database big data 1 pintu, kita harapkan masyarakat miskin terlayani dengan baik. Hal ini sejalan dengan 25 program unggulan kita yaitu perbaikan data,” ungkapnya.
Sementara Direktur Fakir Miskin Kemensos, A Muhammad Asnandar menyampaikan bahwa jumlah warga miskin di Wajo sekitar 6,7 persen. “Kita berharap tahun depan bisa menurun di angka 5%,” imbuhnya.
Muhammad Asnandar menjelaskan, program yang ada di Kemensos yaitu bantuan pangan non tunai atau disebut bantuan sembako dan bantuan sosial tunai yang diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 melalui PT. Pos, dan sekarang sudah berjalan sesuai target sekitar 9 juta orang.
“Ada tambahan Rp500 ribu bagi penerima sembako non PKH dan bagi PKH mendapat bantuan beras 15 kg dari Bulog melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan,” pungkasnya.
Asnandar berharap pendamping sembako dan pendamping PKH agar selalu berkoordinasi. “Saya harapkan agar pendamping selalu berkoordinasi seperti arahan dah harapan pak Bupati” tutupnya. (Adv)