KABARSULSEL.COM,SOPPENG - Kepala Dinas peternakan, Kesehatan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Soppeng, Ir Erman Asnawi M.Si menggelar Pertemuan Kordinasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kegiatan di Hark Cafe and Eater Malaka Soppeng dibuka langsung Kepala DPKHP Soppeng Erman Asnawi dan diikuti oleh seluruh anggota Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Kab.Soppeng, Selasa (6/12/2022).
Pertemuan tersebut dihadiri Kepala DPKHP Provinsi Sulawesi-Selatan, Nurlina Saking, Wakil Bupati Soppeng, Lutfi Halide.
Kepala DPKHP Kab.Soppeng menyampaikan laporannya bahwa kami melakukan kegiatan ini untuk antisipasi melonjaknya kasus PMK di Kabupaten Soppeng, sebelumnya 10 Agustus 2022 diremykan kasus pertama PMK di Maddumpa dan tindakan yang kami lakukan yaitu melakukan isolasi lokasi serta pengobatan kepada sapi yang terjangkit.
"Untuk kasus di Soppeng sempat zero selama 2 bulan namun bulan Oktober melonjak tajam sampai saat ini mencapai 400an kasus, sedangkan kasus kematian sapi akibat PMK di soppeng tercatat baru 1 ekor anak sapi,"sambungnya.
"PMK tidak membuat kami panik karena penyakit ini tidak menular pada manusia, namun menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat kita"ucap erman asnawi.
Kepala DPKHP Provinsi Sulsel dalam arahannya mengatakan kegiatan ini merupakan pertanda keseriusan kita dalam menangani PMK, meskipun Kepala DPKHP Soppeng tadi menyampaikan bahwa PMK tidak menular pada manusia namun sangat mengganggu perekonomian masyarakat peternak sehingga hal ini tidak boleh diabaikan.
"Untuk tenaga kerja harusnya ada 1 dokter hewan, paramedic 2 orang per Kecamatan. Namun tenaga kesehatan hewan masih kurang di Kab.Soppeng sehingga dibutukan tambahan dan dukungan dari berbagai pihak,"tegas Nurlina.
"Adapun target vaksinasi Soppeng yang disediakan 10.000 dosis dan sampai hari ini 4620 dosis jadi belum sampai 50% sedangkan untuk Sulsel sendiri baru 30%,"kata Nurlina.
Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini mari kita diskusikan bersama terkait bagaimna cara mengatasi PMK ini dengan melibatkan TNI/Polri, dan tripika Kecamatan karna kendala yang kita hadapi adalah petugas yang terbatas untuk terjun langsung kelapangan.
"Saya mohon kepada TNI/Polri dan Kejaksaan untuk mendampingi kami, apalagi dalam kondisi saat ini disamping pandemi Covid-19 kita juga menghadapi krisis global,"harap Lutfi.
"Selain itu, tolong kepada Kepala Desa Dan DPKHP Kab.Soppeng buat jadwal kapan dan dimana kita bisa bergerak di Desa masing-masing,"tutupnya.