KABARSULSEL.COM, WAJO -- Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan dukungan untuk pembangunan berkelanjutan dalam rangka mencapai target Indonesia Maju tahun 2045. Menurutnya, salah satu yang dibutuhkan untuk itu adalah ketersediaan energi, termasuk di dalamnya adalah minyak dan gas.
Hal tersebut disampaikan Amran Mahmud saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) ke-4. Kegiatan ini berlangsung di Bali Nusa Dua Convenction Center, Bali mulai hari ini, Rabu (20/9/2023) sampai Jumat (22/9/2023), dihadiri berbagai tokoh nasional dan internasional.
Kegiatan bertaraf internasional ini juga menghadirkan berbagai pembicara, termasuk dari jajaran pemerintahan. Seperti di hari pertama ini, direncanakan ada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, hingga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia.
Rencananya juga di hari kedua besok, ada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya.
Amran Mahmud menjelaskan bahwa meskipun kebutuhan minyak dan gas ke depannya secara persentase akan turun karena saat ini menuju masa transisi energi bersih menuju zero net emission, namun tentu akan membutuhkan waktu lama untuk menggantikan energi fosil ini.
"Kabupaten Wajo sendiri memiliki potensi gas alam yang cukup melimpah. Selain digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gas, juga saat ini dimanfaatkan sebagai jaringan gas rumah tangga pengganti elpiji. Ini menghemat biaya hidup masyarakat, khususnya yang mempunyai bidang usaha," ucapnya.
Ketua DPD PAN Wajo ini pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang menggelar kegiatan ini sekaligus mengundang Kabupaten Wajo untuk berpartisipasi.
"Kita berharap melalui ICIUOG 2023 ini bisa melahirkan solusi terkait permasalahan di kegiatan usaha hulu migas, termasuk mencari solusi terkait pelaksanaan kegiatan operasi yang rendah karbon sehingga industri hulu migas bisa turut berkontribusi dalam pencapaian target Net Zero Emission di Indonesia," harap Amran Mahmud yang juga Wakil Ketua Bidang Transisi Energi ADPMET.
Selain itu, Ketua PMI Wajo ini berharap agar melalui forum ini, Pemerintah Pusat bisa menyetujui permohonan alokasi Compressed Natural Gas (CNG) ini di Kabupaten Wajo, mengingat Wajo memiliki cadangan gas yang cukup melimpah.
Apalagi, CNG ini sesuai standar dan mendukung target Zero Net Emission yang bisa digunakan untuk kebutuhan industri di Sulawesi Selatan sebagai alternatif bahkan menggantikan batubara dan solar.
"Apalagi ini didukung dengan rencana pembangunan Mother Station CNG di Kecamatan Gilireng yang tentu ketika industri ini berjalan, maka selain mendukung transisi energi bersih, juga paling penting bertambahnya pendapatan daerah melalui bagi hasil dan CSR yang bisa digunakan untuk pembangunan darah," jelasnya.
"Selain itu, kita juga berharap melalui forum internasional ini bisa mendorong dan mencarikan solusi bersama dalam rangka percepatan dan kemudahan berinvestasi, khususnya di Daerah," pungkasnya.(*)