KABARSULSEL.COM, WAJO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berpartisipasi pada pameran kerajinan bertaraf internasional, The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023, di Jakarta Convenction Center (JCC).
Penjabat (Pj) Bupati Wajo, Andi Bataralifu menyebut event ini jadi kesempatan emas mempromosikan produk khas andalan daerah.
Sebagai bentuk dukungan, Andi Bataralifu bersama Pj Ketua Dekranasda Wajo, Farida Kurnianingrum hadir langsung pada seremoni pembukaan pameran terbesar di Asia Tenggara ini, Rabu (28/2/2024).
Mengusung sub tema “World Craftpreneurs Under One Roof” sebagai pendamping dari tema utama “From Smart Village to Global Market”, Pameran Inacraft yang diprakarsai Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerjasama dengan Mediatama Event ini dirancang untuk mempromosikan produk-produk kerajinan Indonesia, meningkatkan pasar domestik, dan membuka peluang pasar internasional sebagai komoditi eskpor ke mancanegara, akan berlangsung hingga Minggu (3/3/2024).
Andi Bataralifu mengatakan, pameran ini sejalan upaya Pemkab memperkenalkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) di level nasional dan internasional.
"Ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Wajo dan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Wajo untuk memperkenalkan potensi kerajinan dan UMKM daerah," ujar Andi Bataralifu yang dikonfirmasi usai mengikuti pembukaan.
Direktur Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD Kemendagri ini berharap produk dari Wajo akan diminati dan banyak investor yang bekerja sama dengan para pengrajin.
Dia juga meminta kepada para pengrajin untuk terus meningkatkan kreatifitas dan inovasi. Misalnya, untuk corak kain sutera dikembangkan lagi dan tidak monoton. Termasuk memanfaatkan media sosial untuk promosi produk.
"Selamat bertugas kepada tim Dekranasda Wajo. Silakan perkenalkan produk kita ke semua pengunjung. Kita berharap nantinya produk kita akan diminati dan banyak investor yang bekerja sama dengan pengrajin kita," kata Putra Wajo yang berkiprah di Kemendagri ini.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diwakili Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, Ketua ASEPHI, Muchsin Ridjan; para bupati/wali kota bersama jajaran perangkat daerah, Pj. Ketua Dekranasda Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar, para ketua dekranasda kabupaten/kota se-Sulsel, tamu kehormatan dari negara sahabat, serta undangan lainnya.
Setelah seremoni pembukaan, Pj Bupati Wajo, Andi Bataralifu dan Pj Ketua Dekranasda Wajo, Farida Kurnianingrum tampak asyik berinteraksi dengan pengunjung di stan pameran Wajo.
Termasuk salah seorang pengunjung, Bernhard Bart dari Switzerland yang merupakan seorang Peneliti Arsitek Songket Indonesia yang cukup tertarik dengan sutera Wajo. Bahkan Dia ingin meminta suplai benang sutera dari Kabupaten Wajo.
"Tetapi kami akan tetap memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pengrajin di Wajo. Jika ada berlebih, baru kita kemudian menyuplai ke luar daerah atau pihak lainnya," pungkasnya.
Produk dari Wajo yang dipamerkan, di antaranya songkok recca, seni ukiran kayu, penutup bosara, serta kain sutera dengan berbagai olahan yang menjadi unggulan Wajo.
Selain dari Wajo, ribuan tenant pengrajin dari seluruh penjuru berpartisipasi selama pameran.(SFR)