KABARSULSEL.COM, SOPPENG - Bappelitbangda Kabupaten Soppeng melaksanakan Acara Aksi 1 Konvergensi Penurunan Stunting Analisis Situasi Tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat Kantor Gabungan Dinas Kab. Soppeng, Rabu (21/02/2024).
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Soppeng, Andi Agus Nongki, S.IP., M.Si, mengatakan kegiatan analisis situasi bertujuan untuk membantu Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menentukan program atau kegiatan yang diprioritaskan alokasinya dan menentukan upaya perbaikan manajemen layanan untuk meningkatkan akses 5 (lima) kelompok sasaran terhadap intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.
"Analisis situasi diharapkan dapat memberikan informasi untuk membuat keputusan strategis dalam hal memprioritaskan alokasi sumber daya yang dikelola Kabupaten/Kota bagi peningkatan cakupan layanan intervensi gizi terintegrasi," ungkap Agus Nongki.
Lanjut dijelaskan, memprioritaskan upaya perbaikan manajemen layanan dan meningkatkan akses 5 kelompok sasaran terhadap intervensi gizi terintegrasi, meningkatkan efektivitas sistem manajemen data dalam membuat usulan keputusan alokasi program dan lokasi prioritas stunting, dan menentukan kegiatan penguatan dan pemberdayaan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan dalam meningkatkan integrasi layanan.
Lebih lanjut dijelaskan, hasil yang diharapkan dari analisis situasi meliputi rekomendasi Desa/Kelurahan prioritas percepatan penurunan stunting yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota pada setiap tahunnya, rekomendasi tindakan perbaikan layanan yang perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya dan diprioritaskan melalui dokumen perencanaan dan penganggaran daerah dan desa, rekomendasi peningkatan ketersediaan kualitas serta aksesibilitas data stunting dan cakupan layanan dari lintas OPD terkait dan rekomendasi kebutuhan penguatan koordinasi, baik koordinasi antar OPD dalam sinkronisasi.
Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP dalam sambutannya mengatakan, Dalam rangka mengawal pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, pemerintah melakukan intervensi melalui pendekatan multisektor yang mengarah pada peningkatan kualitas intervensi spesifik dan sensitif terutama melalui pemenuhan seluruh indikator sebagaimana tertuang dalam lampiran Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Untuk terlaksananya agenda percepatan penurunan stunting, khususnya di Kabupaten Soppeng perlu kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor melalui 8 (delapan) Aksi konvergensi yaitu Analisis situasi program penurunan stunting, Penyusunan rencana kegiatan, Rembuk stunting, Peraturan Bupati/Walikota percepatan penurunan stunting, Pembinaan pelaku dan pemerintahan desa/kelurahan, Sistem manajemen data stunting, Pengukuran dan publikasi stunting; dan Review kinerja tahunan.
Lanjut Lutfi Halide, Hari ini kita laksanakan Aksi 1 yakni Analisis situasi program penurunan stunting, yaitu proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah Kabupaten/Kota, sebaran keluarga berisiko stunting, situasi ketersediaan program, dan praktik manajemen layanan.
"Analisis Situasi dilakukan untuk mengenali permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif pada kelompok sasaran," ujar wabup soppeng.
Olehnya itu, wabup soppeng menyampaikan terkait agenda kita hari ini maka harapan saya, mudah-mudahan dari data yang telah terinput pada tabel master ansit, dapat dipetakan apa-apa yang menjadi permasalahan, untuk selanjutnya menjadi dasar dalam perumusan kebijakan, termasuk penentuan lokus prioritas penanganan stunting tahun 2025.
"Analisis Situasi program penurunan stunting, yang hasilnya merupakan dasar perumusan rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi bagi kelompok sasaran," pungkasnya.
Kegiatan aksi 1 analisis situasi program penurunan stunting tahun 2024 diikuti unsur TPPS, Tim Penggerak PKK, SKPD terkait, para Camat, para Kepala Desa/Lurah, organisasi profesi dan perguruan tinggi.