.png)
KABARSULSEL.COM, SOPPENG – UPTD SPF Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Salotungo, yang berlokasi di Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, berhasil meraih pengakuan nasional sebagai Sekolah Rujukan Google (KSRG) setelah melewati proses asesmen dan wawancara oleh tim Google pusat.
Penetapan status ini diumumkan usai sesi wawancara daring yang berlangsung pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 09.00–09.30 WITA. Wawancara tersebut dihadiri oleh tiga perwakilan dari Google pusat yakni Kenny Ivanzaki, Ahmad Fikri Zulfikar, dan Dimas Prasetia. Dari pihak SDN 7 Salotungo, tim yang terlibat antara lain Kepala Sekolah Abdul Asis bersama para guru: Syamsul Hadi, Ira Syahriani, Armi Nugraha, Andi Wahdiati, Nurpratiwi, Mardayanti, M. Alwi Basri, Nurhidayah, Sidratul Muntaha, Syamsul Rijal, dan Atri.
Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini yang disebutnya sebagai tonggak penting dalam perjalanan digitalisasi pendidikan di Soppeng.
“Ini menjadi bukti komitmen sekolah dalam mengintegrasikan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Status sebagai Sekolah Rujukan Google bukan hanya prestasi, tapi juga amanah untuk terus menjadi pionir inovasi pendidikan berbasis digital di tingkat sekolah dasar,” ujarnya, Sabtu (22/03), saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Lebih lanjut, Abdul Asis mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari dukungan penuh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, partisipasi seluruh warga sekolah, hingga dedikasi tim internal yang telah mempersiapkan segala dokumen, karya inovatif, serta praktik baik untuk presentasi kepada tim Google.
Selama proses wawancara, SDN 7 Salotungo memaparkan berbagai capaian dalam pemanfaatan Google Workspace for Education, seperti integrasi Google Classroom, Google Docs untuk kolaborasi, serta presentasi kreatif siswa melalui Google Slides. Semua ini menunjukkan kesiapan dan semangat transformasi digital yang telah ditanamkan secara konsisten di lingkungan sekolah.
Abdul Asis berharap, pengakuan sebagai KSRG dapat menjadi titik awal untuk membangun jejaring lebih luas dengan sekolah lain, serta menginspirasi lembaga pendidikan dasar di Soppeng dan sekitarnya untuk mengadopsi pembelajaran digital secara lebih maksimal.
“Kami siap berbagi praktik baik kepada sekolah lain, dan akan terus mengembangkan inovasi yang relevan dengan era digital saat ini,” tutupnya. (*)
.jpg)